Posted by : Skill society grup Saturday, March 4, 2017

Volume 1 Chapter 1 Part 3

Baca light novel overlord bahasa indonesia
Baca Light novel overlord bahasa indonesia


Desa Carne.......
adalah sebuah desa yang  terletak di perbatasan Kerajaan Empire, Berada di ujung selatan dari Gunung Azellerisia , dan berada di Pingiran Hutan yang bernama Great Forest Tob.

Merupakan sebuah desa di perbatasan  Re-Estize Kingdom, penduduknya Sekitar 120 jiwa, Terdiri dari 25 keluarga. Mata pencaharian penduduk disini berasal dari bercocok tanam dan berburu di hutan, Selain itu ada beberapa dokter dan herbalis yang datang untuk Membeli Tanaman herbal dan satu-satunya pengunjung Yang datang ke desa adalah pengambil pajak setiap tahunya.

Kesibukan di desa ini telah dimulai sejak pagi hari,Sebagai desa yang tidak Ada yang bisa membuat alat sihir [Continual Light] yang haya dapat ditemukan di kota-kota, sehingga penduduk desa harus bekerja keras sepanjang hari.



Hal pertama yang Enri Emmot lakukan di pagi hari adalah untuk membawa air dari Sumber air terdekat.

mengangkut air adalah pekerjaan para perempuan, dan setelah ia selesai mengisi tangki air di rumah hingga penuh,itu berarti tugas pertamanya telah selesai.

Pada saat ini, ibunya telah membuat sarapan siap untuk keluarga mereka berempat. Sarapannya adalah gandum atau bubur gandum , serta sayuran yang dimasak.
Kadang-kadang mereka juga memakan buah yang telah di keringkan . Setelah sarapan, ia akan Membantu orangtuanya diladang .

Adiknya yang ber usia10 tahun akan pergi ke hutan untuk mengumpulkan kayu bakar atau membantu di Ladang. Ketika bel di tengah-tengah desa - desa Di bunyikan itu merupakan sinyal siang Siang hari, dan semua orang akan istirahat untuk makan siang bersam-sama.

Makan siang mereka adalah roti hitam yang dipanggang beberapa hari sebelumnya , serta sup dengan beberapa dendeng abon yang di taburkan di atasnya.

Setelah itu mereka akan melanjutkan bekerja lagi, hingga matahari terbenam dan setelah itu mereka semua kembali kerumah masing-masing. Dan untuk makan malam, mereka akan memakan roti hitam yang sama saat makan siang, serta sup kacang.

Jika pemburu desa berhasil mendapatkan buruan , penduduk desa mungkin bisa mendapatkan beberapa tambahan daging untuk makan malam mereka. Setelah makan malam, keluarga ini akan berkumpul di sekitar perapian untuk mengurus pekerjaan rumah tangga, seperti memperbaiki pakaian usang atau rusak.
Mereka akan pergi tidur sekitar jam 8.

Gadis Enri Emmot lahir 16 tahun yang lalu dan telah menjadi bagian dari desa Crane sejak saat itu. Dia hidup Seperti ini sepanjang hidupnya. Dalam hatinya, ia bertanya-tanya: apakah hari – harinya akan selalu tetap sama?


♦ ♦ ♦ 



Hari ini pun tidak berbeda . 
Setelah bangun, Enri pergi ke sumur untuk mengambil air. Setelah mengisi ember nya di sumur, ia akan membutuhkan tiga kali perjalanan untuk mengisi tangki air rumahnya hingga penuh .
 
"Yosh ~"

Enri menggulung lengan bajunya dan memperlihatkan kulit putih yang belum banyak terkena sinar matahari. Bekerja di ladang telah membuat lengannya ramping tapi berotot.

ember yang di isi air sangat berat, tapi Enri mengangkat mereka seperti biasanya.

"Jika embernya lebih besar, Aku bisa membuat perjalanan lebih cepat, bukankah itu akan lebih mudah? Tapi, jika embernya lebih besar, Aku mungkin tidak akan mampu mengangkat mereka ...!"

Sambil memikirkan hal ini. Enri mulai berjalan ke arah rumahnya. Dalam perjalanan pulang dia mendengar sebuah suara dan ketika berputar perasaannya dipenuhi dengan rasa takut.

telinganya Seperti mendengar sesuatu seperti kayu yang Dihancurkan , Kemudian.....


"Teriakan-?"


Kedengarannya seperti suara burung yang sedang dicekik. Tapi jelas itu bukan berasal dari seekor burung. Enri hanya bisa menggigil ketakutan.

Dia tidak ingin mempercayainya. Itu pasti hanyalah imajinasinya saja, tadi itu pasti bukanlah jeritan manusia. Banyak pikiran – pikran buruk melintas di kepalanya.
Dia harus cepat, karena jeritan itu berasal dari arah Desa.
Dia melempar Embernya , karena tidak mungkin baginya berlari sambil membawa sesuatu yang berat.

Meskipun ia hampir tersandung  oleh rok panjangnya, ia berhasil bangun dengan cepat.

suara itu terdengar lagi . Membuat Enri semakin khawatir. Tidak salah lagi itu adalah jeritan manusia.

Dia berlari dengan cepat.
Enri tidak bisa ingat dia pernah berlari secepat ini dalam hidupnya.

Dia berlari begitu cepat, sehingga Tersandung kakinya sendiri.

Suara Kuda . Jeritan dan teriakan orang, suara tersebut semakin lebih jelas dan lebih jelas.

Di kejauhan, Enri bisa melihat seorang pria asing ber baju besi mengayunkan pedangnya ke seorang penduduk. Di atas tanah terdapat seseorang dengan luka tusukan yang dalam

"Morga-san ..."

di desa kecil seperti ini. Setiap orang Merupakan kerabat. Dengan demikian, Enri tahu persis siapa yang telah dibunuh di depan matanya.

Mr Morga adalah orang yang keras kepala tetapi menyenangkan. Dia adalah orang yang baik, dan tidak layak mati seperti ini.

Enri ingin berhenti - tapi pada akhirnya dia mengertakkan gigi dan berlari.

Jarak yang dekat untuk mengambil air sekarang serasa seperti satu abad. Angin membawa suara teriakan dan kutukan ke telinganya. Akhirnya rumahnya dapat terlihat.

 "Ayah! Ibu! Nemu! "

Enri membuka pintu saat ia berteriak untuk keluarganya. Dia menemukan tiga wajah familiar dengan penampilan asing ketakutan. Mereka bergerak. Namun, ketika Enri membuka pintu dan masuk, wajah mereka melunak, rasa takut digantikan oleh bantuan.

(Ayah)
"Enri! Apakah kamu baik-baik saja?"

Ayahnya memeluknya dengan lengan yang kuat, karena sering bekerja di ladang

(Ibu)
"Ahhh, Enri ..."

lengan lembut ibunya memeluk dia.
(Ayah)
"Baguslah, Enri telah kembali, Sebaiknya kita melarikan diri sekarang!"

Saat ini, situasi keluarga Emmott sedang dalam keadaan Bahaya. Mereka khawatir karena Enri belum kembali ke rumah, membuat mereka kehilangan kesempatan untuk melarikan diri. Mereka benar – benar dalam bahaya.Tapi ketakutan mereka dengan cepat menjadi kenyataan. Saat mereka ingin melarikan diri sesosok orang terlihat di ambang pintu.

Dia adalah seorang Knight yang menggunakan Armor yang memiliki lambang Kekaisaran Baharuth. dan dia memegang longsword di tangannya.

Baharuth Empire merupakan Negara tetangga dari Re-Estize Kingdom, dan dua Memang sering berperang.

Namun hingga sekarang, peperang hanya sampai di wilayah sekitar Benteng Kota E-Rantel, dan tidak pernah menyebar ke desa ini.

Namun, hidup Damai yang mereka menikmati akan berakhir di sini.

Enri bisa merasakan mata dingin pria itu pada dirinya dari antara celah helmnya, seolah-olah dia sedang menghitung berapa banyak orang berada di keluarga ini. Ini membuatnya takut.

Dan kemudian, Saat ia akan memasuki rumah-

"Uooooh!"

 "Nuuuu!"

 Ayah Enri menerjang pria itu, Mendorong Knight itu keluar pintu .
lalu meneriakkan

(Ayah)
"Cepat dan lari!"

(Knight)
"Kurang ajar kau!"

Darah mengalir dari wajah ayahnya.
Ayah Enri sedang bergulat dengan ksatria itu tanah. Knight itu menahan tangan ayah Enri yang memegang pisau, sedangkan ia mencegah Knight itu mengeluarkan pedangnya.

Melihat ayahnya berdarah, pikiran Enri menjadi kosong, dia bingung apakah harus menolong ayahnya atau dengan cepat melarikan diri.

(Ibu)
“Enri! Nimu!”

Teriakan ibunya membuat dia kembali tersadar, Enri melihat ibunya mengelengkan kepala dengan ekspresi sedih.

Dia meraih tangan adiknya dan berlari. Meskipun dipenuhi perasaan bersalah dan ragu – ragu, dia memutuskan untuk dengan cepat berlari memasuki hutan.

Suara kuda, teriakan,benturan logam dan bau terbakar.
Dari setiap sudut desa, situasi ini memasuki telinga, mata dan hidung Enri. Sebenarnya darimana mereka berasal?

Enri berpikir keras mencari tahu ketika dia berlari.
Memilih lari atau bersembunyi. Ketakutan mengambil alih tubuhnya dan jantungnya yang berdetak kencang  Namun, Sebuah tangan kecil yang terus memegang tangannya memberikan dorongan untuk terus berlari.

Agar adik kecilnya tetap hidup.
Ibunya yang sedang berlari di depan mereka tiba – tiba berhenti dan berbalik. Dia lalu kembali berlari sambil memberi sinyal Enri untuk pergi ke arah yang berlawanan.

Memikirkan mengapa ibunya melakukan hal seperti ini, Enri dengan cepat menggigit bibirnya dan menahan tangis. Dia meraih tangan adiknya dan berlari, tidak ingin berada di tempat itu lebih lama lagi. Takut akan pemandangannya yang mungkin akan ia lihat Selanjutnya .

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Powered by Blogger.

Recent Novel List

Info Blog

Recent

Contact Us

Name

Email *

Message *

Label

Welcome To SoraBook

Copyright © Light Novel-Sub- Powered by Blogger