Posted by : Skill society grup
Friday, March 3, 2017
Volume 1 Chapter 1 Part 2
Momonga Meninggalkan ruangan yang disebut The Round Table Room
Setiap Anggota Guild Memiliki Cincin yang di sediakan untuk mereka gunakan, Siapapun yang mengenakan Cincin ini akan secara otomatis Muncul di tempat ini(The Round Table Room) Ketika mereka Login ke dalam permainan.
Jika ada anggota Guild Yang datang , Mereka akan berada di Ruangan ini,.
Namun, Momonga tahu bahwa anggota lain dari Guild tidak akan datang kembali ke sini .
Dalam beberapa menit Game akan segera di tutup , dan Satu -satunya pemain yang masih ada di The Great Underground Tomb Of Nazarick adalah Momonga sendiri.
Momonga menekan emosinya yang naik seperti air yang pasang , dan berlanjut menyusuri lorong
Tempat ini adalah sebuah kastil yang di bangun dari Alabaster, Sebuah Dunia yang megah yang diliputi Suasana yang agung.
( Note : Alabaster adalah Sejenis batu Kristal yang tonasi warnanya dari putih ke kuning muda. Jenis batu ini banyak digunakan sebagai relief-relief besar dan bahkan juga sebagai patung-patung monumental )
Jika melihat ke atas dapat dilihat Langit-langit , ada sebuah lampu kristal yang menggantung dan memancarkan cahaya hangat.
Lorong Yang luas serta lantai yangterbuat dari Marmer, Yang memantulkan cahaya dari lilin sehingga membuat tampak seperti Bintang yang kerlap-kerlip.
Di kedua sisi kiri dan kanan, terdapat Prabotan Yang sangat mewah, Setiap Orang yangMengamati Tempat ini mungkin akan Menatap kagum.
Pernah suatu ketika The Great Underground Tomb Of Nazarick Diserang Oleh pasukan invasi terbesar dalam sejarah Yggdrasil, 8 Guild Bersatu dan ber Aliansi, Mereka membawa lebih dari 1500 pemain, serta Tentara Bayaran dan NPC untuk menyerang Nazarick tetapi pada akhirnya, mereka berhasil di kalahkan,Sehingga membuat Nazarick disebut sebagai Dungeon Legendaris.
♦ ♦ ♦
The Great Underground Tomb Of Nazarick Sebelumnya hanya memiliki 6 lantai saja, namun setelah Guild Ainz Ooal Gown mengambil Alih tempat ini, di lakukan Konstruksi Besar-besaran Dan sekarang menjadi bangunan 10 lantai , di setiap lantainya memiliki karakteristik sendiri yang unik.
Lantai yang pertama sampai ketiga dimodelkan sebagai sebuah makam.
Lantai keempat adalah danau bawah tanah.
Lantai lima adalah gletser beku.
Lantai enam adalah hutan hujan.
Lantai ketujuh adalah lautan magma.
Lantai delapan adalah gurun.
Dan lantai kesembilan dan kesepuluh adalah dasar rumah Ainz Ooal Gown,
( Note : Bangunan dari Nazarick Mengarah ke Bawah tanah, sehingga lantai satu berada di permukaan tanah)
Lantai 1-3 — Catacombs (Kuburan Bawah Tanah),
Lantai 4 — Underground Lake (Danau Bawah Tanah),
Lantai 5 — Glacier (Gletser atau Sungai Es),
Lantai 6 — Jungle (Hutan Rimba),
Lantai 7 — Underground Volcano (Gunung Berapi Bawah Tanah),
Lantai 8 — Wilderness (Hutan Belantara),
Lantai 9 — Royal Suite (Ruangan Para Pemimpin),
Lantai 10 — Throne Room (Ruangan Singgasana).
Lantai 9 dan 10 merupakan Markas dari Guild Ainz Ooal Gown, salah satu dari 10 guild teratas di Yggdrasil.
♦ ♦ ♦
Suara Langkah kaki Momonga Terdengar di seluruh lorong .
Setelah beberapa saat berjalan Momonga melihat Seorang wanita di kejauhan , dan menuju ke arahnya.
Dia adalah seorang wanita cantik, dengan rambut pirang sebahunya.
Dia mengenakan pakaian Maid panjang, dengan apron besar. dengan tubuh ramping. dada yang besar yang tampak seperti akan meledak keluar dari korset nya setiap saat.
Penampilannya secara keseluruhan menarik dan memberi kesan yang anggun dan baik.
mereka berdua perlahan mendekati satu sama lain, pembantu melangkah kesamping dan membungkuk dalam-dalam kepada Momonga.
kemudian, Momonga mengangkat tangan.
ekspresi wajah Maid itu hanya tersenyum dan tidak berubah, tapi gadis ini sedikit berbeda dari karakter pemain dengan ekspresi tidak berubah mereka.
Maid ini adalah Seorang NPC.
Di dalam game, artificial intelligence (NPC) seperti mereka hanya Bisa bergerak berdasarkan program yang telah ditentukan. Dengan kata lain, sama hal nya dengan boneka, bahkan saat mereka membungkuk kepada Momonga, hal itu hanyalah sebuah program yang telah diset sebelumnya.
Respon Momonga sebelumnya dapat dilihat sebagai kesia – siaan, tapi dia mempunyai alasan mengapa tidak memperlakukan mereka dengan tidak hormat.
Total keseluruhan Ada 41 NPC Maid di The Great Underground Tomb Of Nazarick, masing-masing Karakter memiliki desain yang unik .
Orang yang mendisain mereka adalah Seorang yang bekerja di industri mangaka sebagai pembantu ilustrasi ,yang saat ini memiliki serial di majalah bulanan.
Momonga memperhatikan Maid itu.
Terlepas dari penampilannya,Dia terlihat di buat dengan sangat Teliti,pakaian rumit yang dia kenakan. Terutama, bordir indah yang ada pada apron yang dia pakai. Keindahannya telah menjadi sebuah subjek kekaguman.
Desain mereka di buat dengan sangat teliti ,
pepatah mengatakan , "seragam Pembantu adalah senjata rahasia mereka!" Momonga tidak bisa Menghindari perasaan nostalgia saat ia ingat Perdebatan dari para anggota Guild yang telah membantu mendesain Para Maid itu.
(Momonga)
"Ah ... Benar Sekali !."
Aku pikir ada yang pernah mengatakan bahwa
'seragam Seorang Maid Melambangkan keadilan!'
"Kalau dipikir-pikir , Bukankah manga yang sedang dia gambar sekarang menjadikan Maid sebagai karakter utamanya."
Apakah asistennya Akan menangis Karena dia Terlalu Teliti pada desainnya? Ah, Whitebrim-san.
Semua Pergerakan para Maid diprogram oleh Herohero-san dan lima orang lainnya.
Dengan kata lain, pembantu ini adalah Karya dari kerja keras teman-teman masa lalunya '.
jadi mengabaikannya merupakan hal yang tak ingin dia lakukan, seperti Staff of Ainz Ooal Gown, dia juga merupakan bagian dari kenangannya yang berharga.
Saat Momonga memikirkan hal itu semua, maid tersebut memiringkan kepalanya seakan bertanya
(Maid)
"ada apa?
Jika ada seseorang yang berdiri di dekatnya selama waktu tertentu, maid tersebut secara otomatis akan membuat postur seperti ini. Mengingat kembali, Momonga juga kagum dengan kecermatan Meromero terhadap detail. Seharusnya ada beberapa sikap tersembunyi yang telah diprogram sebelumnya. Meskipun dia ingin melihat itu semua, tidak ada banyak waktu yang tersisa.
Momonga melirik jam Hologram di pergelangan tangan kirinya dan memeriksa waktu.
Karena ia pikir, tidak ada waktu baginya untuk Di sia-siakan.
"Terima kasih karena sudah bekerja keras."
Momonga berjalan melewati Maid itu . Saat ia melewati Sang Maid ,Maid itu tidak ada merespon, Seperti yang di kira.
Namun, Meski begitu , Momonga masih merasa bahwa Dia harus Mengatakannya katakan, karena ini adalah hari terakhir di Yggdrasil.Momonga terus Berjalan , meninggalkan Maid itu di belakang.
Tak berapa lama, sebuah tangga raksasa dengan karpet mewah berwarna merah di bagian tengahnya muncul di hadapan Momonga. Dengan perlahan, dia menuruni anak tangga itu dan mencapai lantai sepuluh — Lantai paling bawah dari Great Underground Tomb of Nazarick.
Tempat dimana dia sampai sangatlah luas, lobi terbuka dengan beberapa pelayan yang menunggunya.
Pelayan pertama yang menarik perhatiannya adalah seorang butler tua yang terlihat berwibawa mengenakan seragam pelayannya , Rambutnya putih keseluruhan, berwarna sama dengan jenggotnya yang tertata rapi. Tapi punggung pria tua itu tegap layaknya subuah anak panah dan kuat seperti sebuah pedang baja. Banyak kerutan di wajahnya membuatnya terlihat memiliki penampilan yang lembut, namun matanya setajam elang yang telah menemukan mangsanya.
Mengikuti di belakang sang butler adalah enam sosok maid. Tetapi, equipment mereka berbeda jauh dibandingkan maid yang ditemui Momonga sebelumnya.
Tangan dan kaki mereka tertutup oleh sarung tangan dan pelindung kaki yang dihiasi emas, perak dan logam hitam. Mengenakan armor dengan motif seragam maid, mereka juga memakai tutup kepala berwarna putih. Setiap maid memegang berbagai jenis senjata, mengindikasikan jika mereka adalah seorang maid petarung.
Gaya rambut mereka juga berbeda satu sama lain; bersanggul, ekor kuda, lurus, berkepang, ikal, dan French twist. Tapi satu hal yang menjadi kesamaan mereka semua, yakni fakta jika para maid itu sangatlah cantik.
Sebagai tambahan, mereka mempunyai kepribadian yang berbeda pula seperti genit, sporty, tradisional dan berbagai kepribadian lainnya.
Meskipun mereka NPC , para desaigner mereka telah membuat mereka semua dengan penampilan dan kepribadian yang lucu dan unik, tujuan utama mereka tetaplah mengalahkan para penyusup yang masuk ke tempat ini.
♦ ♦ ♦
Dalam permainan seperti Yggdrasil, Guild memiliki beberapa keuntungan jika mereka memiliki Markas Guild setara sebuah kastil atau yang lebih tinggi.
Salah satunya adalah NPC untuk basis pertahanan.
NPC bahwa The Great Underground Tomb Of Nazarick Merupakan monster undead. NPC yang secara otomatis tercipta "monster pop" - memiliki Level maksimum 30.
jika mereka hancur, setelah beberapa saat mereka akan respawned sendiri, tanpa biaya yang di kenakan kepada Guild.
Namun, pemain tidak bisa menyesuaikan Pengaturan dan penampilan dari "pop" NPC.
Dengan demikian, mereka hampir tidak berguna dalam mencegah penyusup,
Ada juga jenis lain dari NPC itu , yang dapat dirancang Seluruh tampilanya oleh para pembuat mereka.
Ketika sebuah guild Menempati Basis setingkat castle-level grade , mereka bisa membuat NPC dengan level kolektif maksimum 700. Karena level tertinggi adalah 100, sebagai contoh kamu bisa membuat lima NPC level 100 dan empat NPC berlevel 50, atau kombinasi lainya.
Ketika merancang sebuah NPC , Disainer bisa menyesuaikan persenjataan dan peralatan lainnya Termasuk pakaian dan penampilan.
Akibatnya, orang bisa membuat NPC yang jauh lebih kuat dari pada "Monster pop" dan menempatkan mereka di lokasi-lokasi penting.
Tentu saja, tidak setiap NPC harus dirancang untuk pertempuran. Sebuah Guild tertentu yang menyebut diri mereka "Kitty Kingdom" telah merubah semua NPC mereka menjadi kucing atau makhluk lain sejenisnya. Hal ini bisa dikatakan jika guild diberi kebebasan Penuh untuk membuat gambaran dan suasana dari kastil yang mereka kuasai.
♦ ♦ ♦
"Hhm."
Momonga menempatkan ibu jari di dagunya, dan memandang Para Maid yang membungkuk kepadanya.
Momonga biasanya menggunakan sihir teleportasi untuk bergerak ke setiap ruangan, jadi dia tidak punya banyak kesempatan untuk memperhatikan mereka, Melihat Mereka membuat Momonga ber nostalgia.
Dia meraih tangannya dan membuka Konsol menu , membuka halaman yang hanya anggota Guild yang bisa melihat.
Kemudian, ia memilih opsi dari beberapa pilihan. Saat ia melakukannya, nama-nama Butler dan pelayan muncul di atas kepala mereka.
(Momong)
"ah ,Jadi itu nama-nama kalian. "
Momonga tertawa lembut, pada dirinya sendiri karena lupa nama-nama mereka, dan juga karena kenangan indah mereka dibesarkan dalam dirinya.
Sering terjadi perdebatan antara anggota Guild ketika mereka Ingin memilihkan nama untuk NPC.
Sebastian, sang butler, yang juga menjabat sebagai kepala pelayan.
Keenam maid yang ada di sampingnya berada di bawah perintah langsung Sebastian; unit maid pertarung yang disebut ‘Pleiades’. Selain mereka, Sebastian juga memiliki beberapa pelayan laki – laki dan asisten butler di bawah pengawasannya.
Text Box yang dilihatnya mempunyai pengaturan detail lebih rinci, tapi Momonga tidak dalam mood yang untuk melihat itu semua. Hanya sedikit waktu tersisa sebelum server game dimatikan, dan dia ingin duduk di suatu tempat.
Semua NPC (termasuk para maid) memiliki detail yang kompleks karena banyak anggota guild yang menyukai pengaturan yang rumit. Berkat hasil yang diberikan dari banyak ilustrator, desaigner grafis dan programmer di Ainz Ooal Gown, mereka mampu membuat hal itu semua.
Awalnya, Sebas dan Plaides dimaksudkan untuk menjadi garis pertahanan terakhir melawan Penyusup .
karena mereka tidak mungkin mampu menghadapi para pemain yang berhasil sampai sejauh ini, tujuan asli mereka hanyalah untuk mengulur waktu. Tetapi karena sampai saat ini tidak ada pemain yang mampu sampai ke titik ini, mereka tidak pernah mendapatkan perintah dan hanya menunggu tanpa henti di tempat ini.
Momonga memperketat cengkeramannya pada Staf Ainz Ooal Gown.
Dia tahu itu bodoh merasa kasihan kepada NPC. Mereka tidak lebih dari kumpulan data elektronik,
Namun-
"Sebagai Guildmaster, Aku akan memerintah NPC dengan baik."
Momonga memberi mereka perintah.
(Momonga)
"Ikuti aku."Sebas dan Para Maid membungkuk, menunjukkan bahwa mereka telah Menerima Perintah .
Memerintah untuk memindahkan mereka dari tempat ini berarti mengabaikan apa yang telah anggota guild lainnya tetapkan
Ainz Ooal Gown adalah sebuah guild yang lebih menekankan pada suara mayoritas. Dilarang bagi satu orang untuk melakukan sesuatu yang berlawanan dengan apa yang telah mereka tentukan bersama.
Tetapi hari ini dimana semuanya akan berakhir. Momonga percaya jika teman – temannya akan memaafkan apapun yang dia lakukan saat ini.
Merenungkan hal – hal seperti itu, Momonga berjalan diikuti beberapa langkah kaki di belakangnya.
♦ ♦ ♦
Akhirnya, Momonga tiba di ruang berbentuk kubah oval yang luas.
Sebuah lampu empat kristal berwarna berkilauan dari langit-langit, dan ada 72 Ruangan kecil di dinding,Kebanyakan dari mereka dipenuhi dengan patung-patung.
Setiap patung meniru sosok dari Setan (Devil), dan Berjumlah 67 .
Ruangan ini diberi nama ‘Lesser Key of Solomon’, yang juga dikenal sebagai "Lemegeton". Diambil dari judul sebuah buku sihir yang terkenal.
Patung – patung itu, merupakan model dari tujuh puluh dua Demons di buku tersebut, Sebenarnya mereka adalah Golem, dan terbuat dari logam sihir yang langka. Alasan mengapa hanya terdapat enam puluh tujuh patung dan bukannya tujuh puluh dua adalah karena penciptanya Bosan sehingga harus berhenti di tengah jalan.
Lampu kristal empat warna di langit-langit dapat memanggil monster, dan saat musuh memasuki jangkauan mereka, mereka akan memanggil monster elementals bumi, air, angin dan api, dan membombardir mereka dengan serangan sihir .
Jika lampu kristal ini semua menyerang sekaligus, Serangan yang mereka lepaskan bisa dengan mudah mengalahkan dua ffullParty di level 100, Atau setara 12 pemain level 100.
Ruangan ini bisa dikatakan sebagai garis pertahanan akhir dari The Great Underground Tomb Of Nazarick.
Momonga berjalan melewati Lemegeton bersama para pelayannya dan tiba di depan sebuah gerbang besar di sisi lain.
Dengan tinggi lebih dari lima meter, pada pintu ganda ini terukir seorang dewi di pintu sebelah kiri dan seorang devil di pintu sebelah kanan. Ukiran itu begitu jelas seakan membuatmu merasa mereka akan melompat keluar dan mulai menyerang.
Meskipun tampak seperti mereka bisa bergerak, Momonga tahu jika hal itu tak akan terjadi.
Jika mereka bisa sampai di titik ini, mari kita berikan para pahlawan itu sambutan hangat.
Ada banyak pemain yang mengatakan jika kita jahat dan sebagainya,
Sejak pertama kali membuat jalan kesini, di usulkan bahwa kita harus di sambut oleh kejayaan dan sambutan yang di berikan kepada para pahlawan pemberani, biarkan orang lain menghina kita semau mereka ,tapi kita tetap akan menyambut mereka dengan bangga dan tangan terbuka.
Hal ini terwujud karena itu telah disetujui oleh suara mayoritas. Dan yang mengusulkannya adalah…
“Urbet-san…..”
Di antara semua anggota guild,
Urbet Alain Odle adalah orang yang paling terpaku terhadap kata “jahat”.
“apakah karena Chuunibiyou……?”
Momonga memikirkan itu sambil Melihat sekeliling lorong tersebut, semuanya terlihat jelas oleh Momonga.
“……Patung – patung itu tidak akan menyerangku kan?”
Kata – katanya penuh akan kekhawatiran dan dia benar – benar merasa cemas.
Bahkan Momonga sendiri tidak sepenuhnya mengetahui apa saja yang berada di dalam labirin ini.
Tak akan mengejutkan jika beberapa anggota guild meninggalkan sesuatu yang aneh sebagai hadiah pensiun mereka.
Seseorang yang mendesain pintu ini adalah orang yang seperti itu.
Pernah satu kali mereka mengaktifkan golem kuat yang dibuat oleh orang itu, dan golem itu akhirnya berubah menjadi seorang AI pertarung dan menyerang siapapun di sekelilingnya. Meskipun dia bilang itu adalah sebuah eror, Momonga yakin jika dia sengaja melakukannya.
“Luci★Fer-san, jika sesuatu seperti itu terjadi hari ini, dari semua hari, aku akan benar – benar marah padamu….”
Momonga dengan hati – hati menyentuh pintu— tapi kekhawatirannya tak terjadi.
Sesuai dengan kemegahannya, pintu itu perlahan terbuka secara otomatis.
Atmosfernya tiba – tiba berubah.
Suasana yang sampai sekarang menyerupai sebuah kuil yang dipenuhi ketenangan dan kekhidmatan, tapi apa yang ada di depannya melebihi itu semua. Hal ini seakan perubahan suasana itu telah mempengaruhi dirinya.
Interior yang sangat besar, sebuah ruangan luas yang bahkan mampu menampung ratusan orang di dalamnya, langit – langitnya sangat tinggi sehingga membuatmu harus mendongak penuh hanya untuk melihatnya. Dinding berwarna putih, yang dihiasi berbagai hiasan emas. Tergantung di atas langit – langit, barisan kandelar mewah yang terbuat dari permata berwarna pelangi memberikan kilauan fantasi. Dari langit – langit sampai ke lantai, total empat puluh satu spanduk raksasa dengan pola yang berbeda menghiasi dinding.
Terdapat sepuluh anak tangga di daerah terdalam dari ruangan, dilapisi emas dan perak, dan di atasnya berdiri sebuah singgasana megah yang tampak seolah – olah dipotong dari sebuah kristal raksasa. Pada dinding di belakangnya terdapat sebuah spanduk besar berwarna merah gelap dengan lambang guild di dalamnya.
Ini adalah tempat terdalam dan terpenting dari “Great Underground Tomb of Nazarick” — Ruangan Singgasana.
“Ooh……”
Bahkan Momonga berdecak kagum akan besarnya ruangan ini. Dia yakin jika dilihat dari skalanya tempat ini menduduki peringkat pertama atau paling tidak peringkat kedua di Yggdrasil.
Ruangan ini adalah tempat sempurna untuk menghadapi saat – saat terakhir.
Momonga melangkah ke dalam, saking besarnya dia merasa jika ruangan ini akan menelan setiap langkah kaki yang dia keluarkan, lalu pandangan matanya melihat NPC wanita yang berdiri di samping kursi singgasana.
Mengenakan gaun putih murni, wajahnya sangat cantik bagaikan seorang dewi. Kontras dengan pakaiannya dia mempunyai rambut hitam pekat berkilauan yang mengalir sampai ke pinggulnya.
Meskipun iris vertical berwarna emasnya memberikan kesan yang aneh, dia tetaplah perwujudan dari kesempurnaan. Di kiri dan kanan pelipisnya terdapat dua tanduk tebal yang melengkung, lalu di pinggangnya terdapat sayap malaikat jatuh berwarna hitam. Mungkin karena bayangan dari tanduknya, senyum cantik dewi itu tampak seperti sebuah topeng yang menyembunyikan jati dirinya yang sesungguhnya.
Dia memakai sebuah kalung emas berbentuk jaring laba – laba yang menutupi pundak dan dadanya. Pada sepasang sarung tangan yang terbuat dari sutra, tangan rampingnya memegang sebuah benda aneh seperti tongkat. Mempunyai panjang 45 cm, di ujungnya, terdapat sebuah bola hitam yang mengambang di udara.
Momonga belum melupakannya. Namanya adalah Albedo, Pemimpin dari semua Penjaga Lantai yang menjaga “Great Underground Tomb of Nazarick”. Dia adalah NPC yang mengawasi Ke-Tujuh Penjaga Lantai, dan hal ini berarti dia mempunyai peringkat tertinggi di atas semua NPC yang ada di “Great Underground Tomb of Nazarick”. Karena alasan ini pula dia diizinkan untuk berdiri di ruang singgasana.
Momonga melihat ke arah Albedo dengan pandangan tajam dan bergumam:
“Aku tahu dia sudah mempunyai sebuah World class item sebelumnya, tapi bagaimana dia bisa memiliki dua sekarang?”
Di dalam Yggdrasil, hanya terdapat 200 World class item.
Masing – masing dari mereka memiliki kemampuan unik tersendiri, dan beberapa diantaranya sangat kuat hingga bisa menghancurkan keseimbangan game. Tentu saja, tidak semua World class item mempunyai kemampuan tersebut.
Meskipun begitu, jika seorang pemain berhasil mendapatkan sebuah World class item, reputasinya di Yggdrasil akan melompat ke level tertinggi.
Ainz Ooal Gown memiliki sebelas World Class Item, itu membuat mereka menjadi guild yang memiliki item paling legendaris. Dibandingkan guild lainnya sehingga terdapat sedikit kesenjangan, karena guild lain umumnya hanya memiliki tiga.
Dengan persetujuan anggota guildnya, Momonga bisa memiliki salah satu dari ultimate item tersebut. Sisanya tersebar di dalam Nazarick, kebanyakan dari mereka tertidur jauh di dalam ruangan harta di bawah perlindungan avatar – avatar.
Hanya terdapat satu penjelasan mengapa Albedo bisa memegang harta rahasia itu tanpa Momonga ketahui. Item itu telah diberikan oleh anggota guild yang menciptakannya.
Ainz Ooal Gown adalah sebuah guild yang mementingkan suara mayoritas. Dilarang bagi satu orang untuk memberikan item berharga yang telah dikumpulkan semua anggota kepada orang yang diinginkannya.
Seiring dengan sedikit ketidaksenangan, Momonga berpikir untuk mengambilnya kembali.
Tapi hari ini adalah hari terakhir, dan setelah memperhitungkan jika Albedo selalu dianggap berharga oleh teman – temannya, dia memutuskan untuk menghiraukan masalah ini.
“Berhenti di sana.”
Setelah tiba di tangga yang menuju singgasana, Momonga dengan tegas memerintahkan Sebastian dan para Pleiades untuk berhenti mengikutinya.
Begitu mulai naik beberapa langkah, dia menyadari beberapa langkah masih tetap mengikuti di belakangnya. Momonga tak bisa melakukan apapun kecuali tersenyum masam— tentu saja, ekspresi pada tengkoraknya tidak berubah sama sekali.
NPCs tidak mengerti perintah apapun di luar program mereka. Kamu harus menggunakan kata yang spesifik untuk membuat mereka menerima perintah. Lupa akan hal ini, Momonga sadar jika dia tidak pernah lagi memerintahkan NPC dalam waktu yang lama.
Setelah anggota guildnya pergi, Momonga berburu sendiri dan mengumpulkan dana untuk mempertahankan Nazarick. Dia tidak membangun persahabatan dengan pemain lain, dan mengabaikan mereka. Dia juga menghindari area berbahaya yang dulu sering dilalui anggota guild.
Hari demi hari, dia terus mengumpulkan uang dan memasukkannya ke dalam peti harta sampai dia log out. Hampir tak ada kontak dengan NPC sama sekali.
“— Standby.”
Langkah kaki itu berhenti.
Setelah Momonga memberikan perintah yang benar, dia menaiki tangga terakhir di depan singgasana.
Momonga menatap Albedo yang berdiri di sampingnya. Dia jarang mengunjungi ruangan ini di masa lalu, karenanya dia tidak pernah memberikan perhatian khusus kepada NPC ini sebelumnya.
“Aku penasaran pengaturan macam apa yang dia punya.”
Satu – satunya hal yang Momonga ingat tentang Albedo adalah perannya sebagai pemimpin Para Penjaga Lantai dan dia adalah NPC peringkat tertinggi di “Great Underground Tomb of Nazarick”.
Dipenuhi rasa penasaran, Momonga mengoperasikan konsolnya dan meneliti pengaturan detail Albedo.
Kumpulan barisan teks membanjiri penglihatannya. Panjangnya setara dengan sebuah sajak kepahlawanan. Tampaknya jika membaca ini semua, tanpa sadar akan membawanya melewati waktu penutupan server.
Dengan perasaan jika dirinya telah menginjak sebuah ranjau, wajah tak bergerak Momonga mulai bergetar.
Jauh di dalam hatinya, dia ingin melupakan jika seseorang yang mendesain Albedo adalah seseorang yang sangat teliti.
Tapi karena sudah terlanjur membacanya, dia memutuskan untuk melihatnya sampai akhir.
Tanpa memperhatikan konten yang sebenarnya, dia menelusuri kumpulan teks itu dalam sekejab.
Sehabis melewati semua teks panjang, Momonga akhirnya sampai ke bagian terakhir dari pengaturannya. Tapi setelah membaca apa yang tertulis, otaknya tiba – tiba berhenti berpikir.
[Dia juga seorang nympho.]
(Note : nympho artinya Wanita jalang)
Dia kehilangan kata – kata.
“… Huh? Apa – apaan ini?!”
Momonga hanya bisa berteriak. Merasa ragu, dia kembali membacanya beberapa kali, tapi kalimat yang sama tetap tertulis di sana. Bahkan setelah beberapa saat merenungkan hal ini, dia tidak bisa memikirkan penafsiran lainnya.
“Seorang nympho… Berarti dia memiliki hasrat seksual yang berlebihan?”
(Note : Albedo adalah seorang Succubus monster magis yang bisa membangkitkan birahi laki laki)
Masin -masing dari ke 41 anggota guild bertanggung jawab setidaknya mengatur satu NPC.
Apakah mungkin salah satu dari mereka memutuskan membuat pengaturan seperti itu pada NPC mereka sendiri?
Momonga bingung.
Mungkin dia akan mengetahui maksud yang lain jika dia membaca keseluruhan teks dengan seksama.
Tapi diantara anggota guildnya, memang terdapat orang – orang yang akan datang dengan pengaturan – pengaturan yang aneh.
Salah satunya adalah ‘Tabula Smaragdina’, pencipta dari Albedo.
“Ah, dia memang tergila – gila akan karakter yang tidak biasa, Tapi meskipun begitu bukankah ini terlalu berlebihan?"
Setiap NPC yang dibuat oleh guild merupakan bagian dari warisan guild. Momonga merasa kecewa tentang Albedo, seorang NPC peringkat tertinggi, namun memiliki pengaturan seperti itu.
“Hmm…”
Apakah tidak apa – apa baginya untuk memodifikasi NPC yang telah anggota guild lainnya ciptakan? Setelah memberikan beberapa pemikiran, Momonga akhirnya mengambil keputusan.
“Mari merubahnya.”
Saat ini dia memiliki senjata guild di tangannya, dia benar – benar seorang guildmaster. Seharusnya tak menjadi masalah baginya untuk menggunakan hak istimewanya. Keragu – raguan Momonga lenyap dengan logika tak masuk akalnya jika dia harus memperbaiki kesalahan dari anggota guildnya.
Momonga mengulurkan tangan yang memegang staff. Normalnya dia harus menggunakan alat editing untuk merubah sebuah pengaturan, tapi karena saat ini dia menggunakan hak guildmasternya, dia bisa mengakses pengaturan secara langsung. Mengoperasikan konsolnya, dan menghapus kalimat itu dengan segera.
“Itu lebih baik untuk saat ini.”
Ketika melihat ruang kosong pada pengaturan Albedo, Momonga berpikir sejenak.
— Mungkin aku harus memasukkan sesuatu ke dalamnya…
“Tidak, itu hanyalah pemikiran konyol.”
Menertawakan ide yang tiba – tiba muncul di kepalanya, dia mengetik menggunakan konsol keypad. Apa yang ditulisnya hanyalah satu kalimat:
[Dia juga jatuh cinta pada Momonga.]
“Wow, ini sangat memalukan.”
Menyembunyikan wajahnya dengan tangan, Momonga merasa sangat malu terhadap tindakannya. Rasanya seperti sedang memprogram pacar idealnya lengkap dengan sebuah plot cinta. Meskipun dia ingin kembali mengubahnya, dia memutuskan untuk membiarkan hal itu.
Hari ini game akan berakhir dan perasaan malu itu juga akan ikut menghilang. Pada akhirnya, bagian yang dia hapus dan tambahkan mempunyai panjang yang sama. Jika dia membiarkan beberapa bagian kosong, Momonga akan merasa bersalah tentang hal itu.
Duduk di atas singgasana, ditemani perasaan malu dan sedikit puas, Momonga melihat sekeliling ruangan dan menyadari jika Sebastian dan para maid berdiri tak bergerak. Meskipun mereka berada di tempat yang sama, hal ini masih terasa sedikit sepi.
—Aku pikir perintahnya adalah seperti ini.
Momonga mengingat perintah yang pernah dia gunakan di masa lalu.
Dia mengulurkan tangannya dan perlahan bergerak ke bawah.
“Berlututlah.”
Albedo, Sebastian dan Para Pleiades berlutut bersamaan.
Semuanya sudah diatur.
Momonga mengangkat tangan kirinya dan melihat jam hologram.
[23:55:48]
Tepat waktu untuk saat – saat terakhir.
Mungkin GM sudah mulai penyiaran dan menembakkan kembang api di luar sana. Tapi duduk di dalam sini untuk mengenang, benar – benar terisolasi dari dunia luar, Momonga tidak memiliki cara untuk mengetahuinya.
Momonga bersandar pada singgasana dan perlahan melihat ke atas langit – langit.
Mengingat ini adalah basis legendaris yang telah menghancurkan kekuatan ekspedisi besar di masa lalu, Momonga berpikir mungkin akan ada beberapa pemain yang ingin mencoba menyerang Nazarick di hari terakhir.
Dia sedang menunggu. Untuk menerima tantangan terakhir sebagai guildmaster.
Walaupun dia telah mengirim email kepada teman – teman lamanya, hampir tak ada satu pun yang datang.
Dia sedang menunggu. Menyambut teman – temannya untuk terakhir kalinya sebagai guildmaster.
Namun sekarang kita hanyalah peninggalan di masa lalu…
Momonga berpikir dalam hati.
Guild ini sekarang seperti cangkang yang kosong, tapi dia tetap memiliki waktu – waktu yang menyenangkan selama ini.
Matanya menatap spanduk besar yang tergantung di dekat langit – langit. Totalnya berjumlah empat puluh satu. Satu spanduk untuk setiap anggota guild, masing – masing memiliki desain tersendiri. Momonga mengangkat jari tanpa dagingnya dan menunjuk salah satu spanduk.
“Aku.”
Lalu dia menggerakkan jarinya ke arah spanduk di sebelahnya. Yang itu milik salah satu pemain terkuat di Ainz—, tidak salah satu pemain terkuat di Yggdrasil.
Pendiri guild yang juga menjadi bagian dari “First Nine”.
“Touch Me.”
Selanjutnya dia menunjuk spanduk dari seorang professor di dunia nyata, dan juga pemain tertua di Ainz Ooal Gown.
“Shi-juuten Suzaku.”
Jarinya bergerak cepat dan lebih cepat, menunjuk salah satu dari tiga anggota perempuan di Ainz Ooal Gown.
“Azuki Mochi.”
Momonga dengan lancar menyebutkan nama dari setiap pemilik spanduk.
“Meromero, Perorontino, Simmering Teapot, Tabula Smaragdina, Takemikazuchi, Variable Talisman, Genjiro—”
Mengingat ke-empat puluh temannya bukanlah hal yang sulit bagi Momonga.
Nama – nama dari sahabatnya masih tercetak jelas di benaknya.
Momonga dengan lelah kembali bersandar pada singgasana.
“Yeah, itu benar – benar menyenangkan …”
Di atas biaya bulanan, Momonga menghabiskan hampir sepertiga gaji bulanannya untuk pembelian tunai. Ini tidak seperti penghasilannya sangatlah tinggi, hanya saja dia tidak memiliki keperluan lain, jadi sebagian besar uangnya dihabiskan untuk Yggdrasil.
Game ini mempunyai sistem dimana pemain yang dapat membayar biaya untuk berpartisipasi dalam lotre bisa memenangkan sebuah item langka, dan Momonga menghabiskan sebagian besar uangnya untuk itu. Setelah mengeluarkan banyak uang, dia bisa mendapatkan berbagai macam item langka. Tapi setelah mendengar salah satu anggota guildnya bisa menang lotre hanya dengan menggunakan uang makan siangnya saja,
Momonga dipenuhi rasa iri.
Karena setiap anggota dari Ainz Ooal Gown adalah seseorang yang aktif dalam komunitas, semuanya telah menghabiskan banyak uang untuk pembelian tunai, tapi Momonga berada di tingkatan yang berbeda.
Dia sangat kecanduan pada Yggdrasil. Pergi berpetualang memang sangat menarik, namun berkeliaran bebas bersama teman – temannya jauh lebih menyenangkan lagi.
Bagi Momonga yang tidak mempunyai tempat ataupun keluarga yang tersisa di dunia nyata, hanya kenangan yang dia habiskan bersama teman – temannya di Ainz Ooal Gown yang dia punya.
Hari ini, guild itu akan menghilang.
Dengan hati yang dipenuhi rasa cemas dan penyesalan, dia mengepalkan tangannya yang memegang staff. Momonga hanyalah manusia normal, dia tidak memiliki kekuatan finansial ataupun koneksi yang dapat merubah fakta ini. Dia hanya bisa menunggu dalam diam sampai semua pemain dikeluarkan dari server.
Jam hologram menunjukkan pukul
[23:57].
Dan server akan ditutup pukul 0:00.
Waktu hampir habis, dunia virtual ini akan berakhir dan aku akan kembali ke kehidupan sehari – hariku.
Hal ini sudah jelas.
Manusia tidak bisa hidup di dunia maya, sehingga semua orang harus meninggalkannya cepat atau lambat.
Besok aku harus bangun jam 4 pagi.
Aku harus pergi tidur secepatnya setelah server ditutup, sehingga hal itu tak menggangu pekerjaanku besok.
[23:59:35]
36,
37…
Momonga pelahan menghitung detik.
[23:59:48]
49,
50…
Momonga menutup matanya.
23:59:58,
59—
Dengan menghitung detik – detik yang tersisa, dia menunggu akhir dari dunia virtual ini—
Dan akhirnya dipaksa logout—
[0:00:00]
[0:00:01]
[0:00:02]
[0:00:03]
“…Huh?”
Momonga membuka matanya.
Dia tidak kembali ke kamarnya. Dia masih duduk di Ruangan Singgasana di Yggdrasil.
“Apa yang terjadi?”
Waktunya sudah benar. Saat ini dia seharusnya dipaksa log out karena server ditutup.
[0:00:38]
Ini sudah melewati waktu yang diumumkan, kecuali terdapat kesalahan sistem, tidak mungkin dia salah.
Momonga dengan bingung melihat sekeliling, mencari penjelasan.
“Apakah mereka menunda penutupannya? Atau mereka memutuskan untuk mengganti waktu penutupan karena mereka tidak bisa mematikan server?”
Berbagai penjelasan datang ke dalam pikirannya, tapi tidak satupun tampak sebagai jawaban yang benar.
Penjelasan yang paling masuk akal adalah penutupan server ditunda karena ada kesalahan sistem.
Jika itu yang terjadi, GM seharusnya sudah membuat pengumuman sekarang. Momonga buru – buru mencari berita di chat channel—— tapi dia tiba – tiba berhenti.
Tak ada konsol yang muncul.
“Apa yang…?”
Meskipun Momonga merasa cemas dan bingung, dia juga sedikit terkejut dengan ketenangannya dalam menghadapi keadaan ini. Dia mencoba semua fungsi yang ada di game: Forced System Access, Chat, Pemanggilan GM, Log Out dan sebagainya—
Tak ada satupun yang bekerja, rasanya seolah – olah dia sepenuhnya dihapus dari sistem.
“…APA YANG TERJADI DI SINI?!”
Teriakan marahnya menggema di ruangan itu kemudian memudar.
Untuk hal – hal seperti ini terjadi di hari terakhir, ketika semua seharusnya berakhir… Apakah para developer sebenarnya menipu semua orang?
Suara Momonga dipenuhi kemarahan dan dia merasa frustasi karena tidak bisa bertemu akhir yang mulia.
Biasanya, seharusnya tidak ada yang menanggapi kemarahannya.
Namun…
“Apakah semuanya baik – baik saja, Momonga-sama?”
Ini adalah pertama kalinya bagi Momonga mendengar suara manis itu.
Meskipun terkejut, Momonga mulai mencari sumber dari suara itu. Ketika telah menemukannya, dia kehilangan kata – kata.
Tanggapan itu datang dari seorang NPC
Dia adalah Albedo.