Posted by : Skill society grup Wednesday, March 8, 2017

 Volume 1 Chapter 2 Part 3

Baca light novel overlord bahasa indonesia
Primal Fire Elemental
Di dalam arena, Momonga Bersiap untuk mulai merapal mantra yang ditujukan pada orang-orangan sawah di tengah arena. Namun momonga tidak tahu banyak tentang sihir yang dapat menyerang, karena dia hanya focus kepada sihir yang langsung membunuh Musuhnya saja dengan di tambahi beberapa efek, Sehingga kurang efektif apabila di gunakan untuk menyerang sesuatu yang mati,

jadi dia harus menggunakan mantra yang memiliki daya merusak paling sederhana, Momonga adalah seorang Necromancy yang memiliki level tinggi, Sehingga, mantra damage kecil bisa memberikan damage lebih besar dari beberapa mantra untuk kelas petarung level tinggi, meski Masih di bawah seorang yang ahli dalam Mantra pertempuran[Combat Spell].

(Note: Necromancy adalah bentuk divination dimana mereka yang menggunakannya akan memanggil arwah untuk mendapatkan perlindungan atau ilmu pengetahuan. Necromancy sendiri berasal dari bahasa Yunani Nekros (dead) dan Manteia)

Momonga melihat ke samping dan melihat bahwa Dia sedang diperhatikan oleh dua anak kecil yang penuh rasa ingin tahu. Tatapan mereka membuat jantungnya serasa tertekan, karena dia merasakan Ragu apakah dia bisa memenuhi ekspektasi mereka atau tidak.

Momonga kemudian melihat ke arah dua ekor monster besar di tengah Arena. ukuran mereka setidaknya mencapai tinggi 3 meter. campuran Antara naga dan manusia, otot kuat yang sangat terlatih dan sisik yang lebih keras dari baja untuk melindungi otot-otot ini.

Mereka memiliki wajah naga,memiliki sebuah ekor tebal seperti pohon dan tanpa sayap. Mereka terlihat seperti naga dengan dua kaki. lengan atas mereka lebih tebal dari manusia apapun dengan panjang sekitar setengah dari tubuh mereka - menggenggam pedang tebal yang menyerupai perisai.

Kedua monster ini merupakan keturunan naga yang dipanggil oleh Aura. Sebagai Penjinak binatang buas, dia mempunyai kemampuan untuk mengontrol mereka dan dia menggunakannya untuk mengatur arena permainan.

Meskipun level naga tersebut hanya 55 dan hampir tak mempunyai kemampuan spesial apapun, mereka menyerang dengan stamina yang tidak ada habisnya sambil menggunakan lengan yang kuat. Itu cukup untuk menandingi Monster tingkat tinggi.

Momonga menghela nafas dan menggerakkan matanya kembali ke orang-orangan sawah.

Matanya melihat orang-orangan sawah dan jika diperhatikan dengan jelas, terlihat dia sangat gugup, Tujuanya kali ini adalah mencari tahu apakah dia bisa menggunakan sihir atau tidak.

alasan dia memperbolehkan Aura dan Mare melihat percobaan Sihirnya ini adalah untuk memperlihatkan kekuatannya dan membiarkan mereka tahu bahwa bermusuhan dengannya adalah hal yang bodoh. Dia harus melakukan ini sebelum guardian lain tiba.

Kedua anak kecil ini kelihatannya tidak mempunyai sedikitpun tanda-tanda pengkhianatan dan Momonga juga tidak berpikir bahwa mereka akan mengkhianatinya. Namun, jika dia kehilangan kemampuan untuk menggunakan Sihir, Momonga tidak yakin kalau mereka akan tetap setia kepada dirinya.

Sikap Aura terhadap Momonga terasa seperti seorang yang sudah akrab. Namun bagi Momonga, terasa seperti baru pertama kali bertemu.

Tidak ada jaminan bahwa program mereka akan tetap sempurna seperti sebelumnya, dia takut dengan berjalanya waktu dan perubahan suasana hati mereka , mereka dapat berkhianati nya

Namun,Jika hal tersebut tidak membuat loyalitas mereka melemah, lalu apa yang mungkin berubah? Dengan catatan lain, besarnya loyalitas mereka tak pernah tertulis jelas di program kedua anak tersebut. jadi apakah mereka akan tetap mematuhi perintah atau tidak, dan lagi. tidak mematuhi perintah, masih bisa ditoleransi. Namun apa yang harus dilakukan jika mereka benar-benar mengkhianatinya langsung setelah mereka mengetahui bahwa Momonga tidak punya kekuatan apapun....?

Meskipun terlalu paranoid itu buruk, bukan hal yang bijaksana pula memercayai mereka sepenuhnya. Dengan kata lain, saat ini yang paling baik bagi Momonga adalah bersikap hati-hati. Alasan lain dalam percobaan ini adalah, jika dia tidak bisa menggunakan Sihir, dia bisa mendiskusikannya dengan Aura dan Mare.

Kedua anak ini percaya bahwa percobaan ini adalah untuk menegaskan kekuatan dari tongkat tersebut, jadi kekuatan Sihir akan sangat bergantung pada item itu sendiri. Jika ada masalah dengan Sihir milik Momonga, dia bisa dengan mudah menjadikan tongkat tersebut sebagai alasan. Rencananya sempurna.

Momonga tidak tahan untuk memuji dirinya sendiri. Di masa lalu, apakah otaknya selalu setenang dan sefleksibel ini? Tak ada yang bisa menjawab pertanyaan ini untuk Momonga.

Keraguan di dalam pikirannya telah dibuang ke luar dan dia mulai memikirkan tentang Sihir yang digunakan di Yggdrasil.

Di dalam game, kekuatan mantra Sihir bagi dari 1 hingga 10 dan jumlahnya sekitar lebih dari 60.000 mantra. Mantra-mantra itu dipisahkan antara tipe-tipe yang berbeda dengan sistem. Ada sekitar 700 mantra dari 8 sistem yang berbeda yang bisa digunakan oleh Momonga. Pada umumnya, pemain dengan level 100 biasanya bisa menggunakan 300 macam jenis mantra, Itu adalah hal yang tidak sulit bagi momonga.

Momonga dapat memingat semua mantra yang bisa dia kuasai , jadi dia memutuskan mantra apa yang akan dia gunakan sekarang ini.

Karena larangan untuk melukai teman sudah Tidak berlaku lagi, dia harus tahu jangkauan dari efek yang tepat dari mantra tersebut.

Ini hal yang penting, karena serangan Sihir tidak memilih berapa jumlah targetnya, melainkan jangkauan dari efeknya seranganya.

berikutnya yang harus diperhatikan adalah orang-orangan sawah itu, jadi...

Di dalam Yggdrasil, dengan hanya menekan icon akan mengaktifkan mantra Sihir.

Namun, karena tidak adanya tampilan antarmuka, metode ini tidak bisa di gunakan.

Meskipun sedikit tidak pasti, Momonga hanya memiliki sedikit pemahaman terhadap bagaimana memulainya.

Dia merasakan kekuatan yang tersembunyi di dalam tubuhnya. Kelihatannya kontak masih belum dilakukan dengan benar.

Momonga berkonsentrasi. Dia membayangkan dirinya melayang.

Momonga tersenyum senang.

Dia sudah tahu jarak yang tepat dari efeknya dan berapa lama jarak antara mantra baru yang bisa diucapkan setelah selesai mengaktifkan mantra sebelumnya. Ini semua sudah dikuasai sepenuhnya di masa lalu. Setelah memastikan kemampuannya, sebuah kegembiraan baru menyelimuti dirinya. Dia merasa puas karena dia tahu kalau magic sekarang merupakan bagian dari kekuatannya sendiri, yang mana dia tidak bisa rasakan ketika masih berada di Yggdrasil.

Munculnya kegembiraan di dalam dirinya - lalu berangsur-angsur kembali normal, bisa dia rasakan. Di ujung jarinya, dia mengumpulkan kekuatan lalu mengucapkan sebuah kata:

[Fireball]

Dia menunjuk ke arah orang-orangan sawah lalu sebuah bola api yang semakin membesar meluncur ke arah yang ditunjuknya. Seperti yang diduga, bola api itu mengenai orang-orangan sawah .

Sebuah bola api yang berasal dari sempuran api yang panas melayang dan mengenai orang-orangan sawah itu. Setelah kena, sebuah ledakan api muncul dari dalam diikuti dengan tanah disekitar orang-orangan sawah itu menjadi lautan api.

Semuanya terjadi dalam sekejap mata.dan tidak ada yang tersisa.

"Ohhh..."

Aura dan Mare melihatnya dengan mata bertanya-tanya dan tertawa kecil pada Momonga.

(Momonga)
"Aura, siapkan orang-orangan sawah yang baru."

(Aura)
"Ah, baik, akan segera saya laksanakan! Pergi dan siapkan segera..........!"

Seekor naga menggenggam orang-orangan sawah yang lain, lalu meletakkannya di samping orang-orangan sawah yang tadi terbakar habis.

Momonga berjalan ke samping orang-orangan sawah itu lalu menghadapinya dan meluncurkan sebuah mantra:

[Razing Flames]

Sebuah pilar api tiba-tiba muncul mengelilingi orang-orangan sawah itu. Momonga melanjutkan dengan mengucapkan mantra pada orang-orangan yang sudah hancur:

[Fireball]

Orang-orang-orangan sawah itu terkena bola api dan berubah menjadi abu. Jeda waktu antara pengucapan mantra Keluarnya sihir sama seperti Yggdrasil.

Tidak, kelihatannya menjadi sedikit lebih cepat dari mulai diucapkan hingga diluncurkan. Di dalam game, kamu harus memilih dahulu mantranya, lalu gerakkan kursor untuk menentukan cakupannya.

(Momonga)
"Sempurna."

Karena hasil percobaan yang sangat memuaskan ini, Momonga tidak bisa suara suara penuh kepuasan.

(Aura)
"Momonga-sama, apakah anda ingin saya mempersiapkan orang-orangan sawah lebih banyak lagi?"

Aura masih terlihat bingung. Dia tahu Momonga adalah magicaster yang sangat hebat, jadi dia tidak berpikir  level sihir sebatas ini adalah hal yang istimewa. Tapi Momonga ingin memberikan kesan pada si kembar bahwa ini bukan hal yang sebenarnya. Tujuan ilustrasi ini sudah tercapai.

(Momonga)
"...Tidak, aku ingin membuat percobaan lain."

Setelah menolak penawaran Aura, Momonga melakukan tes berikutnya.

[Message]

Obyek kontak utama adalah GM. Ketika kamu menggunakan  [Message] di dalam Yggdrasil, selama orang lain berada dalam game, kamu bisa mendengarkan suara dering telephone.

Jika tidak ada suaranya, kontak tersebut akan langsung terputus.

Sekarang ini, rasanya seperti terdengar sesuatu di dalam pikirannya. Rasanya seperti ada benang yang memanjang dan tak putus dalam mencari orang yang dihubungi. Bagi Momonga ini adalah pertama kalinya dia merasakan perasaan semacam ini, sulit sekali untuk dijelaskan.

Perasaan ini terasa cukup lama, tapi jika akhirnya tak ada indikasi terhubung, efek dari "message" akan berakhir. Sebuah rasa kecewa yang sangat muncul dari dalam. Momonga mengulangi pengucapan magic yang sama. Orang yang dipilih bukanlah GM, tapi teman-temannya yang dahulu - anggota guild Ainz Ooal Gown.

Setelah mencoba lebih dari 99 kali dan tanpa hasil apapun dia merasa menyerah. Dia telah
"mengirimkan [message] ke semuanya" ke semua 40 anggota, tapi tak ada satupun yang terhubung. Setelah meyakinkan hal ini, Momonga menggelengkan kepala dengan lembut.

Meskipun dia tahu telah ditinggalkan, sampai kenyataan tersebut ada didepannya, barulah dia merasa kecewa.

Akhirnya, dia menggunakan magic itu untuk menghubungi Sebastian. Dengan cara ini dia bisa memutuskan bahwa Sihir [message] masih bisa digunakan dan tidak terbatas kepada orang-orang di dunia ini.

(Sebas)
"Momonga-sama."

Sebuah suara dengan hormat penuh melewati otaknya. Momonga berpikir bahwa mungkin di sisi lain, Sebastian membungkuk dengan penuh hormat, seperti yang akan dia lakukan di dunia nyata. Sambil memikirkan hal yang lucu ini dan tetap terdiam, Sebastian pun merasa aneh lalu berkata lagi:

(Sebas)
"...Boleh saya bertanya apakah ada sesuatu?"

(Momonga)
"Ah, ah, maaf, aku sempat melamun.....Kalau begitu, bagaimana situasi di sekitar?"

(Sebas)
"Baik, di sekitar Nazarick terdiri dari padang rumput yang luas dan aku tak menemukan satupun makhluk hidup."

(Momonga)
"Padang rumput... bukan rawa-rawa?"

Di sekeliling  Nazarick seharusnya ada rawa-rawa besar. Itu adalah rumah bagi Monster katak yang disebut Zwick. Sebuah kabut yang beracun menyelimuti sekitar.

(Momonga)
"Benar Tuan, di sekeliling merupakan padang rumput yang luas."

Momonga pun tersenyum lembut. Situasi ini sedikit terlalu...

(Momonga)
"Makam bawah tanah Nazarick terdampar sepenuhnya di tempat yang tidak diketahui?..
Sebastian, apakah ada yang melayang di atas, ataukah ada semacam Sihir yang  muncul?"

(Sebas)
"Tidak, saya tidak melihat hal seperti itu. Hanya ada langit tak terbatas seperti di dalam lantai 6."

(Momonga)
"Apa! Kamu bilang langit?.. Tidak ada hal-hal yang aneh di sekelilingnya?"

(Sebas)
"Tidak.. Tak ada yang aneh dimanapun. Selain Nazarick, tak ada bangunan lain yang ditemukan diluar."

(Momonga)
"Itu.... Itu....."

Apa yang mau diucapkan? Kelihatannya Momonga tidak bisa mempercayainya. Namun hatinya tahu kalau ini mungkin benar.

Sebastian tetap terdiam sambil menunggu perintah. Momonga melihat pita pelindung di pergelangan tangan kirinya. Dalam 20 menit ke depan, guardian yang lain akan tiba. Jika ini adalah hasilnya, maka hanya ada satu perintah yang bisa dia keluarkan.

(Momonga)
"Kembalilah dalam 20 menit. Kembalilah ke Nazarick dan pergilah ke arena dimana semua guardian akan tiba. Ceritakan pada kami masalahnya dan apapun yang kamu lihat."

(Sebas)
"Baik. Tuan."

(Momonga)
"Jadi carilah informasi sebanyak mungkin sebelum kembali."

Setelah mendengar Sebas mengerti, Momonga menyelesaikan [message] untuk memutuskan kontak. Sambil Momonga memikirkan bahwa situasi sulit sudah berakhir dan menghela nafas, tiba-tiba dia teringat mata si kembar yang memandanginya.

Setelah kamu menunjukkan kekuatan dari tongkatnya, kamu seharusnya memberikan tugas keepada mereka. Dengan memegang tongkat, Momonga ragu-ragu karena tidak tahu magic mana yang harus dia gunakan.

Tersembunyi di dalam tongkat Ainz Ooal Gown terdapat kekuatan tak terhitung  jumlahnya dari monster-monster yang jika Momonga inginkan, dia bisa [Quickly Summon] memanggil mereka dengan cepat. Ini adalah sihir lermah yang relatif bagus.

[Summon Primal Fire Elemental]

Itulah yang dipikirkan Momonga lalu dia memilih batu permata api dan mengaktifkan sebuah mantra yang tersembunyi di dalam batu tersebut,

[Summon Primal Fire Elemental]

Menjawab panggilan Momonga, batu yang teruntai di dalam mulut ular mulai bergoyang dan sebuah kekuatan besar tercurah keluar. Momonga memegang tongkat Ainz Ooal Gown dan sebuah bola cahaya besar mulai bersinar di depannya. Bola cahaya tersebut mengeluarkan bola cahaya hebat yang lain dengan pusaran api mengelilinginya. Pusaran api tersebut berputar semakin cepat dan lebih cepat lagi, dan akhirnya berubah menjadi tornado api dengan tinggi 6 meter dan lebar 4 meter.

Udara panas yang bisa membuat celaka mengelilinginya. Di sudut matanya, dia melihat 2 tubuh besar dari bentuk keturunan naga di depan Aura dan Mare.

Udara panas tertiup ke arah Momonga sambil mengeluarkan bunyi retak. Tidak heran jika panas yang hebat ini akan menyebabkan luka bakar. Tapi Momonga mempunyai ketahanan terhadap api absolut yang merupakan kelemahan asli dari Undead, jadi tak ada dampak sedikitpun padanya.

Segera setelah itu, tornado api besar yang cukup kuat untuk melelehkan logam dan sebuah cahaya yang menyilaukan mengelilinginya, terus menerus bergoyang hingga menyerupai bentuk manusia.

Primal Fire Elemental - bisa dikatakan sebagai Monster element tingkat tinggi dan mempunyai level 85 keatas. Sama seperti Moonlight Wofl, Momonga juga merasakan hubungan yang hebat antara dia dan elemen api.

Baca Light Novel overlord bahasa indonesia


(Aura)
"Wow..."

Suara Aura mengeluarkan helaan nafas, sambil melihat kagum. Sangat tidak mungkin bagi mereka untuk memanggil Elemental tingkat tertinggi dengan mantra mereka sendiri, di wajah Aura, sebuah ekspresi gembira seperti anak-anak yang menerima hadiah natal muncul.

(Momonga)
".. Apakah kamu ingin melawannya?"

(Aura)
"Haaaah?"

(Mare)
"Haa.. Haaaaah?"

terkejut sesaat, Aura dan Mare mengeluarkan senyum anak-anak yang tak berdosa.dengan senyum anak-anak, senyuman mereka terlihat Polos. Segera setelah dia menyentuh Mare di sampingnya, senyuman yang dia keluarkan kembali ke senyuman yang lebih anak-anak.

(Aura)
"Apakah Boleh,Tuan?"

(Momonga)
"Tidak masalah, meskipun kamu menghancurkannya."

Momonga mengangkat bahu, sampai berkata tidak masalah. Dengan kekuatan tongkat itu, bisa memanggil satu Primal Fire Elemental per hari. Dengan kata lain, selama satu harinya sudah habis, dia bisa memanggil kembali yang lainnya besok. Jadi meskipun dihancurkan, tidak ada ruginya.

(Mare)
"Ah, aku tiba-tiba ingat kalau ada urusan penting yang lain yang harus diselesaikan..."

(Aura)
"Mare."

Aura memegang Salah satu tangan  tangan mare dan seperti tidak membiarkannya lepas. Senyum Aura membuat Mare terdiam. Bagi Momonga itu adalah senyuman gadis yang imut, tapi jika kamu melihatnya dari mata kembarannya, itu merupakan senyuman kebalikannya. Wajah Mare pun seperti menjadi beku.

Mare ditarik ke depan Primal Fire Elemental. Matanya terus melihat-lihat di sekelilingnya, terutama kepada Momonga untuk mencari pertolongan. Mare memberinya ekspresi seperti bunga yang mekar, tapi hanya mendapati do'anya kembali dari Momonga. Bunga itu pun langsung layu di tempat.

(Momonga)
"Kalian berdua bermain saja dengannya. Tapi kalau kalian terluka, jangan salahkan aku."

(Aura)
"Baik..Tuan.."

Aura menjawabnya dengan semangat, tapi seseorang tidak bisa mendengar beberapa respon kalimat frustasi yang lirih dari Mare. Momonga merasa bahwa Mare takkan menyimpan dendam terhadapnya hanya karena ini. Dia pun ingin menguji hubungannya dengan Elemental miliknya dan memberikan perintah kepada si kembar untuk menyerang Primal Fire Elemental.

Menghadapi api yang ganas yang terpancar dari Fire Elemental, Aura dan Mare sedang menghadapi musuh mereka dengan pertempuran 2 vs 1.

Aura menyerang api dari Fire Elemental sambil memegang cambuk di udara, sedangkan Mare menggunakan magic untuk memberikan damage.

"Kelihatannya mereka akan menghadapi ini dengan mudah."

Sementara pandangan Momonga meninggalkan pertempuran, dia mulai berpikir bagaimana dia harus melanjutkan penyelidikan terhadap masalah lainnya.

Mengaktifkan Sihir dan item Sihir sudah berhasil dia lakukan. Selanjutnya dia butuh menguji equipment miliknya. Yang paling penting adalah Gulungan perkamen, Tongkat-tongkat kecil, tongkat sihir panjang dan equipment lainnya.

Item Magic seperti gulungan perkamen akan hancur setelah digunakan, sementara Tongkat panjang dan kecil harus di isi magic sebelum bisa digunakan.

Momonga mempunyai banyak item magic. Dilihat dari sifatnya, dia senang menyimpan daripada menggunakan equipment itu. Dia merasa sayang, jadi dia tidak ingin menggunakan item yang bisa dikonsumsi itu. Meskipun menghadapi monster-monster bos, dia tidak menggunakan item recovery yang paling hebat. Dia tidak bisa disebut berhati-hati, dia hanya pelit. Sehingga Item-item tersebut perlahan-lahan terkumpul banyak.

ketika dia masih di Yggdrasil, Momonga menyimpan item-item ini ke dalam kotak. Kemana perginya kotak itu sekarang?

Momonga mengingat gambaran dia sedang membuka kotak item dan tangannya mulai mencari-cari di udara. Sebagian tangannya tiba-tiba seperti hilang.

Sepertinya sebuah jendela terbuka dan tangan Momonga menjulur ke dalamnya. Di tempat yang pada dasarnya ruang kosong itu muncul sebuah lubang dengan beberapa tongkat-tongkat cantik di dalam. Lubang ini dan kotak item Yggdrasil terlihat mirip.

Sementara dia menggerakkan tangannya, item-item di dalamnya berubah. Gulungan perkamen, tongkat pendek, senjata, armor, ornamen, batu berharga, dan juga obat serta item magic yang bisa dikonsumsi lainnya semuanya di dalam... jumlahnya mengkhawatirkan.

Momonga akhirnya merasa lega dan tersenyum. Dengan ini, meskipun semua yang ada di Nazarick menjadi musuhnya, Momonga memiliki jaminan keselamatan yang cukup.

Sambil memandang pertarungan Aura dan Mare, Momonga mulai merangkum informasi yang dia dapatkan selama ini.

Para NPC yang dia temui sejauh ini, apakah sudah terprogram?

Tidak, mereka memiliki indra seperti manusia dan tak ada bedanya. Sebuah program benar-benar tak bisa menampilkan emosi sebaik itu. Bisa dianggap karena suatu alasan mereka menjadi seperti manusia.

Dan apa yang terjadi dengan dunia ini?

Dia tidak tahu. Karena magic dari Yggdrasil bisa digunakan disini, maka lebih tepat jika diasumsikan bahwa ini adalah sebuah game seperti Yggdrasil. Tapi menurut pertimbangannya sendiri, ini meragukan. Tidak ada yang seperti dalam game. Pada akhirnya, apakah ini masih game atau dunia yang berbeda? Seharusnya salah satu dari itu. Meskipun agak aneh untuk menanyakan pertanyaan ini.

Dalam keadaan pikiran yang bagaimana dia harus menghadapi masa depan?

Dia harus memastikan sejauh mana pengaruh Yggdrasil ke dunia ini. Jika monster-monster di dalam Nazarick dan para NPC pada dasarnya adalah data elektromagnetik dari Yggdrasil, maka mereka seharusnya bukan musuh disini.

Masalahnya adalah jika mereka adalah beberapa data yang lain kecuali data elektromagnetik yang terlibat. Maka dia akan menghadapinya dengan sikap yang berbeda. Lebih singkatnya, untuk sementara, dia mempunyai posisi tertinggi disini dan harus menampilkan tampilan yang meyakinkan - Jika kamu harus melakukannya - dia harus bertingkah selayaknya.

Tindakan macam apa yang harus dilakukan di masa depan?

Dia harus mulai mencari petunjuk, meskipun tidak jelas bagaimana dunia ini bekerja, saat ini Momonga hanyalah penjelajah yang tidak tahu apapun. Dia harus bertindak dengan hati-hati dan waspada dalam mengumpulkan informasi.

Jika ini adalah dunia lain, apakah dia harus mencari jalan kembali ke dunia asal? Dia merasa ragu. Jika kamu mempunyai teman di dunia lama, seharusnya kamu melakukannya. Mungkin jika orang tuamu masih ada, tidak ada salahnya memikirkan jalan untuk pulang ke rumah. Jika ada keluarga yang membutuhkan dukungan ataupun pacar... Tapi ada orang semacam itu yang menunggunya.

Hidupnya hanya perulangan dari bekerja di kantor lalu pulang. Setelah pulang dia masuk ke Yggdrasil dan menunggu teman sesama anggota untuk masuk. Aku takut ini takkan terjadi lagi di masa depan. Lalu apa untungnya jika ada jalan pulang?

Tapi jika mungkin untuk kembali, dia seharusnya mencari jalannya. Mempunyai pilihan lain selalu lebih menguntungkan, karena mungkin saja di luar adalah neraka.

(Momonga)
"Apa yang harus dilakukan sekarang..."

Ucapan Momonga yang kesepian bergema di udara.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Powered by Blogger.

Recent Novel List

Info Blog

Recent

Contact Us

Name

Email *

Message *

Label

Welcome To SoraBook

Copyright © Light Novel-Sub- Powered by Blogger